Jumat, 07 Oktober 2011

Glomerulonefritis Akut

0 komentar
Glomerulonefritis akut (GNA) ialah reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu. Yang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman streptokok. Sering ditemukan pada usia 3-7 tahun, lebih sering pada laki-laki.

Etiologi
Timbulnya GNA didahului infeksi ekstrarenal, terutama di saluran napas atas dan kulit oleh kuman Streptococcus beta haemolyticus golongan A tipe 12, 4, 16, 25, dan 49. Antara infeksi bakteri dan timbulnya GNA terdapat masa laten selama 10 hari. GNA juga dapat disebabkan oleh sifilis, keracunan (timah hitam, tridion), amiloidosis, thrombosis vena renalis, penyakit kolagen.

Pathogenesis
Hipotesis yang diajukan:
·    Terbentuknya kompleks antigen-antibodi yang melekat pada membran basalis glomerulus dan kemudian merusaknya.
·   Proses autoimun kuman streptokok yang nefritogen dalam tubuh menimbulkan pembentukan kompleks autoimun yang merusak glomerulus.
·      Streptokok nefritogen dan membrane basal glomerulus mempunyai komponen antigen yang sama sehingga dibentuk antibodi yang langsung merusak membran basal ginjal.

Manifestasi Klinis
Hematuria, oligouria, edema ringan terbatas di sekitar mata atau seluruh tubuh, dan hipertensi. Dapat timbul gejala gastrointestinal seperti muntah, tidak nafsu makan, konstipasi, dan diare. Bila terdapat ensefalopati hipertensif dapat timbul sakit kepala, kejang, dan kesadaran menurun.

Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan laju endap darah meninggi, kadar hemoglobin menurun sebagai akibat hipervolemia (retensi garam dan air). Pada pemeriksaan urin jumlah urin berkurang, berat jenis meninggi, hematuria makroskopik dan ditemukan albumin (+), eritrosit (++), leukosit (+), silinder leukosit, eritrosit, dan hialin. Ureum dan kreatinin darah meningkat.

Komplikasi
·      Gagal ginjal akut
·      Ensefalopati hipertensif
·      Gagal jantung, edema paru, retinopati hipertensif.

Penatalaksanaan
·      Istirahat selama 1-2 minggu.
·      Berikan penisilin pada fase akut.
·      Makanan. Pada fase akut berikan makanan rendah protein (1 g/kgBB/hari) dan rendah garam (1 g/hari).
·      Obati hipertensi.
·   Bila anuria berlangsung lama (5-7 hari) maka ureum harus dikeluarkan dari dalam darah dengan beberapa cara misalnya dialysis peritoneum dan hemodialisis.
·    Diuretik furosemid intravena (1 mg/kgBB/kali) dalam 5-10 menit tidak berakibat buruk pada hemodinamika ginjal dan filtrasi glomerulus.
·      Bila timbul gagal jantung, berikan digitalis, sedativum, dan oksigen.

Prognosis
Diperkirakan 95% pasien akan sembuh sempurna, 2% meninggal selama fase akut, dan 2% menjadi glomerulonefritis kronis.

0 komentar:

Posting Komentar