Sabtu, 08 Oktober 2011

Batu Saluran Kemih

0 komentar
Batu saluran kemih adalah suatu keadaan terdapatnyabatu di dalam saluran kemih, baik dalam ginjal, ureter, maupun buli-buli.

Etiologi
1. Nefrolitiasis (batu ginjal): hiperkalsemia dan hiperkalsiuria (akibat hiperparatiroidisme, sindrom Cushing, imobilisasi lama), hiperoksalemia dan hiperoksaluria (akibat defisiensi piridoksin, keracunan etilen glikol, penyakit Chrohn), perubahan pH urin, dehidrasi, stasis urin (akibat striktur ureter, fibrosis akibat pielonefritis, nekrosis papil), obstruksi aliran limfe ginjal, kerusakan epitel ginjal, idiopatik.
2.  Ureterolitiasis (batu ureter): Batu ginjal yang lepas dan turun ke distal.
3.  Vesikolitiasis (batu buli-buli): berasal dari batu ginjal atau batu ureter yang turun, akibat stasis pada striktur uretra, kontraksi leher buli-buli, sistokel, buli-neurogenik, divertikel, ISK, hiperkalsemia dan hiperkalsiuria, hiperoksalemia dan hiperoksaluria.

Manifestasi Klinis
1.  Nefrolitiasis: nyeri kolik, nyeri terus-menerus, rasa panas atau terbakar di pinggang, hematuria, bila terjadi hidronefrosis dapat teraba pembesaran ginjal.
2.   Ureterolitiasis: nyeri kolik, hematuria, nyeri ketok pinggang.
3. Vesikolitiasis: disuria, hematuria kadang-kadang disertai urin keruh, pancaran urin tiba-tiba berhenti dan keluar lagi pada perubahan posisi, polakisuria. Pada anak nyeri miksi ditandai oleh kesakitan, menangis, menarik-narik penis, miksi mengedan sering diikuti defekasi atau prolapsus ani.

Pemeriksaan Penunjang
Dapat terjadi hematuria secara makroskopis atau mikroskopis, sedimen urin mengandung eritrosit dan leukosit, ditemukan kristal yang spesifik untuk tiap jenis batu, dan proteinuria ringan. Pada batu buli-buli leukosit lebih banyak daripada eritrosit dan tersebar. Foto polos abdomen untuk melihat batu radioopak, pielografi intravena untuk melihat batu radiolusen dan menilai sekresi ginjal, pielografi retrograd.

Diagnosis Banding
Pielonefritis akut, tumor ginjal, ureter dan buli-buli, TBC ginjal, nekrosis piala ginjal,kolesistitis akut, apendisitis akut.

Komplikasi
Hidronefrosis, pionefrosis, uremia, gagal ginjal.

Penatalaksanaan
Konservatif diberikan spasmolitik untuk relaksasi otot ureter, banyak minum dan olah raga, diuretik, analgetik, sedatif. Antibiotik diberikan bila terdapat infeksi.
Pembedahan dilakukan untuk mengeluarkan batu yang tidak mungkin diharapkan keluar spontan, dilakukan bila fungsi ginjal masih baik. Bila fungsi ginjal buruk, dilakukan nefrektomi. Batu buli-buli besar dapat dipecahkan dengan litrotripsi. Bila batu lebih besar dari 4 cm, biasanya dilakukan vesikolitotomi (seksio alta) .

0 komentar:

Posting Komentar